Keajaibankeajaiban Semut Lihat ceritanya sebelumnya: Fenomena Kehidupan Sosial Semut (Bagian 1) Semut tidak terhutang dan tidak suka berhutang. Sebaliknya, semut gemar mendermakan apa yang dimiliki kepada siapa saja yang membutuhkan makanan. Fenomena ajaib ini dilatarbelakangi adanya satu organ istimewa pada semut. Yakni sebuah kantong ajaib yang terdapat di pintu masuk perut semut.

Semut merupakan makhluk kecil dengan segudang hikmah. Semut JAKARTA – Ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari semut. Hal ini didasarkan pada kisah antara Nabi Sulaiman AS dan semut. Kisah ini termaktub dalam surat An-Naml. Setidaknya ada lima pelajaran dari semut yaitu sebagai berikut. Pertama, bahwa satu orang dapat kembali menghidupkan suatu bangsa. Maksudnya adalah, semut mengajarkan bahwa seseorang tidak boleh terlepas dari usaha pribadinya. حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ "Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari." QS An-Naml 18 Semut mengajarkan tentang arti upaya yang dimulai dari diri sendiri dan jangan meremehkan usaha yang hanya dilakukan satu orang untuk menyelesaikan masalah besar. Setiap individu memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal. Kedua, mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Ya, inilah yang dilakukan semut saat menghadapi masalah. Misalnya, kaki dan langkah manusia tentu menjadi ancaman berbahaya bagi semut karena bisa mati terinjak. Baca juga Katib Aam PBNU NU Perlu Jernihkan Organisasi Namun dalam kondisi itu semut tidak melarikan diri. Semut-semut justru berdiri menyerukan bangsanya untuk mencoba saling menyelamatkan, mengutamakan kepentingan bangsanya atas kepentingan dirinya sendiri. Ketiga, adalah menikmati proses dan tidak mengharapkan hasil. Semut telah memberi contoh tentang nikmatnya berfokus pada proses, bukan pada hasil. Mereka punya energi atau kekuatan untuk mengerahkan segala upaya, maka kekuatan ini sebetulnya merupakan anugerah yang harusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bila merasa tidak puas pada hasilnya, maka ada kekurangan pada proses ikhtiar. Dalam hadits panjang riwayat Bukhari, Nabi Muhammad...
Alquran secara menakjubkan telah membuka tabir rahasia kehidupan semut ini, sejak empat belas abad yang lalu. Hal itu kita dapatkan dalam firman Allah SWT di surah An-Naml ayat 18: "Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: "Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman FILOSOFI SEMUT, LABA-LABA DAN LEBAH Filed under Kehidupan — borneoindonetwork 2226 Tiga jenis serangga yang menjadi nama tiga surat dalam Alquran adalah semut An-Naml, laba-laba Al-Ankabut, dan lebah An-Nahl. Ketiga binatang itu punya ciri yang khas dan unik. Ketiga binatang kecil ini menjadi kisah dalam Al-Quran tentu ada sebabnya, mengapa menjadi contoh dan dicontohkan, menjadi suri tauladan dalam kehidupan kita. Semut menghimpun makanannya sedikit demi sedikit tanpa henti. Karena ketamakannya menghimpun makanan, binatang ini berusaha – dan sering berhasil – memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya. Laba-laba adalah binatang dengan sarang paling rapuh. Meski demikian, sarang ini bukanlah tempat yang aman. Binatang kecil apa pun yang tersangkut di sana akan terjebak, disergap pemilik sarang, lalu tewas. Terakhir, lebah sangat disiplin dalam pembagian kerja, ada lebah pekerja, lebah ratu dan lebah pejantan. Semua bekerja dengan teratur tanpa pernah saling berkelahi atau mengeluh. Segala hal yang tidak berguna disingkirkan dari sarang. Makanannya terpilih dari yang baik-baik saja yaitu nektar sari bunga dan menghasilkan yang baik pula berupa madu. Sarang lebah juga terkenal sangat steril sehingga tidak ada bakteri/kuman yang masuk sehingga tidak ada pembusukan di sarang lebah. Lebah tidak akan menggangu kecuali ada yang menggangunya. Hebatnya lagi, sengatan lebah bahkan bisa dijadikan obat. Di zaman ini jelas ada yang berbudaya seperti semut menumpuk dan menghimpun ilmu tanpa mengolahnya dan materi tanpa disesuaikan dengan kebutuhannya. Budaya semut adalah budaya mumpung’. Ada juga yang berbudaya seperti laba-laba’, yang sifatnya boros. Budaya ini juga banyak terjadi di kalangan masyarakat modern. Mereka cenderung menyerap produk-produk baru yang belum tentu dibutuhkan. Orang berbudaya seperti budaya laba-laba sangat merugikan orang lain dan tidak mensyukuri nikmat yang telah didapatkannya, ia tidak lagi berpikir tentang sekitarnya dan mereka tidak lagi membutuhkan berpikir apa, siapa, kapan, dan di mana. Apa yang ia pikirkan hanyalah untuk kepentingan dan kesenangan pribadi. Budaya terakhir adalah budaya lebah’. Budaya ini harus jadi cermin bagi seorang Muslim karena budaya lebah tidak merusak dan tidak merugikan orang lain, bahkan sangat dibutuhkan. Budaya lebah diibaratkan Nabi saw sebagai Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali bermanfaat dan berguna bagi orang lain, dan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya.’ No comments yet.
Sifatdan Sikap Positif Yang Patut Kita Contoh Dari Hewan Lebah TS sofanzani . 06-04-2015 10:58 . Kaskus Maniac Posts: 4,581. View first unread Lebah adalah hewan yang bersih dan cinta akan kebersihan. Di antara kebersihan yang ditunjukan lebah adalah tempat dia memilih sarang. buat belajar kehidupan. ga perlu cari contoh orang hebat
Hubungi kami untuk survey hama gratis di 150808 atau isi form online Semut Tanda-tanda Infestasi Semut Bagaimana Cara Membasmi Semut Bagaimana Cara Menghilangkan Semut Api Bagaimana Mencegah Semut FAQ -Semut Spesies Semut Siklus Hidup Semut Hama semut adalah serangga yang termasuk di dalam ordo Hymenoptera bersama dengan banyak serangga populer lainnya seperti tawon atau lebah. Mereka diklasifikasikan sebagai filum Arthropoda yang ditandai dengan keberadaan eksoskeleton atau rangka eksternal yang keras dan berfungsi untuk melindungi tubuh yang tidak memiliki tulang internal. Semut adalah serangga sosial yang hidup di dalam sebuah koloni berisikan ribuan hingga jutaan semut di dalamnya. Makhluk kecil ini dikenal dengan struktur sosial hierarkinya yang kompleks di dalam koloni. Setiap anggota koloni memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam memelihara koloni. Pada halaman ini Anda akan mempelajari secara detail tahapan daur hidup atau siklus hidup semut - sehingga dapat membantu Anda mengendalikan masalah semut dan mengatasi semut masuk rumah di kemudian hari. Bagaimana siklus hidup semut? Tahapan dari siklus hidup atau daur hidup semut sama dengan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna lainnya, seperti lalat atau kutu. Siklus hidup semut terdiri dari empat tahap yang berbeda, termasuk Telur Larva Pupa Dewasa Telur Siklus hidup semut dimulai dari tahap telur. Telur semut berukuran sangat kecil sekitar mm, berwarna putih dan transparan, berbentuk lonjong, mengkilap dan lengket. Seekor ratu semut mampu bertelur sekitar - telur dalam waktu beberapa hari. Berapa lama telur semut menetas? Secara umum, telur semut akan menetas dan mencapai tahap larva dalam waktu 7 - 14 hari tergantung pada beberapa faktor seperti spesies semut, suhu dan kelembaban. Dimana semut bertelur? Ratu semut adalah satu-satunya jenis semut dalam kasta yang bertugas untuk bertelur. Umumnya ratu semut akan mencari tempat yang aman di mana dia dapat membangun sarang baru dan mulai meletakkan semua telur. Larva Larva semut muncul dalam warna putih kekuningan, transparan dan sekilas terlihat seperti belatung. Mereka berganti kulit selama beberapa kali seiring pertumbuhan mereka. Larva semut memakan makanan padat dan berbentuk cair yang disediakan oleh semut pekerja selama masa hidupnya. Akibatnya, mereka akan tumbuh dengan cepat dan hanya membutuhkan waktu singkat antara 6 - 12 hari untuk larva semut berubah menjadi pupa. Pupa Tahap pupa adalah tahap perkembangan ketiga dan terakhir sebelum semut dewasa muncul. Mirip dengan tahap larva, pupa semut juga menggantungkan hidupnya kepada para semut pekerja dalam memberikan asupan makanan. Pupa semut umumnya berwarna putih, sekilas tampak seperti semut dewasa dengan kaki dan antena yang menekuk ke bagian tubuh dan ditutupi dengan kepompong berwarna putih atau kecoklatan. Pada sebagian banyak spesies semut, pupa akan muncul sebagai semut dewasa dalam waktu 9 - 30 hari. Dewasa Setelah mencapai tahap dewasa, semut dewasa muda memiliki warna yang lebih terang dengan tubuh transparan pada saat kemunculannya. Namun mereka akan berwarna lebih gelap seiring bertambahnya usia. Di dalam koloni semut terdapat tiga jenis atau kasta semut yang memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda, yaitu Ratu semut Semut pekerja betina Semut jantan Ratu semut Ratu semut adalah induk bagi semua jenis semut di dalam sebuah koloni, dan mereka mampu hidup hingga beberapa dekade lamanya. Ratu semut adalah anggota paling penting dalam sebuah koloni, karena peran utama mereka adalah bereproduksi dan bertelur untuk menyiapkan koloni semut yang baru. Ratu semut memiliki ukuran yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan jenis atau anggota semut lainnya di dalam sebuah koloni. Ukuran ratu semut dapat mencapai 15 cm, dan mereka terlahir memiliki sayap pada tubuhnya sama seperti semut jantan. Semut jantan Semut jantan atau juga dikenal dengan sebutan "semut drone" adalah anggota terkecil di dalam koloni semut. Satu-satunya pekerjaan semut jantan di dalam koloni adalah melakukan perkawinan dengan ratu semut sehingga dapat menghasilkan telur. Berapa lama siklus hidup semut berlangsung? Secara umum daur hidup semut diketahui sangat singkat. Hanya membutuhkan waktu 6 - 10 minggu untuk semut menyelesaikan siklus hidupnya. Proses daur hidup semut sangat tergantung oleh beberapa faktor utama, seperti misalnya spesies semut dan kondisi lingkungan tempat semut tinggal. Berapa lama usia semut? Pertanyaan tentang berapa lama umur semut atau berapa lama semut bertahan hidup adalah salah satu pertanyaan yang paling umum ditanyakan oleh banyak orang. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi umur semut dan berapa lama semut bertahan hidup, termasuk Kondisi lingkungan – Suhu ideal untuk semut adalah 24 derajat Celcius dengan kelembaban tinggi. Keberadaan predator alami di sekitar mereka – Beberapa predator atau musuh alami semut memainkan peran penting dalam keberlangsungan hidup sebuah populasi semut. Beberapa pemangsa alami semut antara lain adalah laba-laba, cicak, armadillo, dan bahkan koloni semut lainnya. Spesies semut – Setiap spesies semut memiliki rentang kehidupan atau usia yang berbeda satu dengan lainnya. Misalnya, sepesies semut api dapat bertahan hidup hingga 30 - 60 hari, sedangkan spesies semut lainnya seperti semut tukang kayu mampu hidup sedikit lebih lama antara 45 - 90 hari. Kasta semut – Tidak hanya spesies semut, setiap kasta semut di dalam sebuah koloni juga memiliki usia yang berbeda satu dengan yang lainnya. Semut pekerja dapat hidup hingga 1 - 3 tahun, sementara ratu semut dapat hidup selama beberapa dekade. Di sisi lain, semut jantan memiliki umur yang lebih pendek. Semut jantan akan hidup selama beberapa hari dan mati segera setelah melakukan perkawinan dengan ratu semut. Cara menghilangkan semut di rumah Terlepas dari betapa menariknya kehidupan semut untuk dipelajari, Anda mungkin tidak akan pernah menyukai semut sebagai hama. Ini terutama ketika Anda harus melihat ada banyak semut berbaris di dinding atau lantai untuk mencari makan dari meja makan rumah Anda. Mendapati rumah banyak semut tentu menjadi gangguan nyata karena semut-semut ini dapat mencemari makanan Anda dengan bakteri yang terbawa oleh mereka, dan bahkan ada satu spesies semut dapat menyebabkan kerusakan struktural pada rumah Anda jika tidak segera dibasmi. Untuk saran dan solusi ahli tentang cara menghilangkan semut di rumah, hubungi Rentokil Indonesia untuk menghilangkan semut hari ini. Langkah berikutnya Kisahlebah madu, yang akan kita simak berikut ini, hanyalah satu di antara berbagai mahluk hidup dengan perilaku mereka yang membuat manusia berdecak kagum. Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar yang tak terbayangkan sebelumnya. Manusia terkadang diberikan gambaran melalui metafora untuk dijadikan falsafaah hidup, khususnya dala bermasarakat. Ada metafora dengan penggambaran binatang kecil yang diabadikan menjadi nama surat dalam al-Qur’an, yaitu al-naml semut, al-ankabut laba-laba dan al-nahl lebah. Ketiga binatang ini memiliki karakter dan sifat masing-masing yang patut dijadikan pelajaran oleh manusia. Semut memiliki sifat suka berhimpun, dan hoby mengumpulkan makanan sedikit demi sedikit tanpa henti-hentinya. Bahkan semut dapat mengumpulkan makanan untuk bertahun-tahun sedangkan usianya tidak lebih dari satu tahun. Semut memiliki semangat yang sangat besar, sehingga berusaha memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya, meskipun sesuatu yang tidak berguna baginya. Lain halnya dengan laba-laba, sebagaimana digambarkan dalam al-Qur’an bahwa sarang laba-laba adalah tempat yang paling rapuh, apabila dijadikan tempat berlindung, seperti disebutkan dalam surat al-Ankabut ayat 41 “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui” al-Ankabut 41. Siapapun yang berlindung di sarang laba-laba dan yang disergapnya akan binasa. Jangankan serangga yang tidak sejenis, jantannya pun setelah selesai berhubungan disergap untuk dimusnahkan oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Berbeda lagi dengan lebah yang memiliki insting sangat tinggi. Lebah digambarkan oleh al-Qur’an seperti dalam surat al-Nahl ayat 68-69 Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”. kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang-orang yang memikirkan. al-Nahl 68-69. Lebah memiliki sarang yang dibuat berbentuk bundar atau segi enam bukannya kotak, segi lima atau empat agar tidak terjadi pemborosan lokasi. Lebah memakan dan minum saripati bunga. Tidak seperti semut yang menumpuk-numpuk makanannya, lebah mengolah makanannya dan hasil olahannya itulah menjadi madu yang sangat bermanfaat bagi manusia untuk dijadikan obat. Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja dan segala yang tidak berguna disingkirkan dari sarangnya. Lebah tidak mengganggu yang lainnya kecuali yang mengganggunya, bahkan kalaupun menyakiti menyengat sengatannya dapat menjadi obat. Nabi Muhammad Saw. mengibaratkan orang mukmin yang baik seperti lebah, sebagaimana dalam sabdanya “Perumpaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Ia tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang baik, dan bila berada pada suatu tempat tidak merusak”. Metafora binatang-binatang kecil tersebut dapat dijadikan falsafah kehidupan manusia di dunia. Apabila manusia tidak mengetahui posisinya sebagai makhluk yang memiliki petunjuk agama bisa saja menempati posisi lebih rendah dari binatang. Semut sebagai metafora bahwa dalam bermasyarakat, orang cenderung lebih mudah berhimpun dan membangun solidaritas dengan yang visinya sama, atau setidaknya memiliki kebiasaan dan hoby yang sama. Semut lebih suka berkumpul membangung solidaritas bersama semut. Para semut memiliki visi yang sama, yaitu lebih suka mengerjakan suatu yang di luar kemampuannya, dan suka menumpuk makanan di luar kebutuhan. Betapa banyak manusia yang berbudaya semut, yaitu suka menumpuk materi atau harta tanpa disesuaikan dengan kebutuhan. Menumpuk-numpuk harta tanpa ada pemanfaatan di jalan agama, dan tidak sedikit problem masyarakat bersumber dari budaya tersebut. Banyak pula yang mengerjakan suatu yang bukan prioritas, bahkan yang bukan menjadi otoritasnya. Pemborosan dan over otoritas termasuk budaya semut, dan di masyarakat banyak budaya-budaya semut yang berkeliaran. Demikian juga, betapa banyak banyak manusia laba-laba, yaitu manunsia-manusia yang tidak lagi butuh berpikir, dan siap memangsa siapa pun, bahkan termasuk teman atau saudara sendiri. Metafora laba-laba dapat dijadikan gambaran bahwa di dalam masyarakat atau kelompok yang keadaannya seperti laba-laba; rapuh, anggotanya saling sikut menyikut, dan antara pimpinan dan bawahan saling curiga. Sedangkan manusia-manusia lebah tidak lebih banyak dari manusia-manusia semut atau manusia laba-laba. Manusia lebah itu adalah mereka yang tidak boros, tidak suka makan atau mengambil haknya orang, yang dimakannya adalah saripati bunga, dan ketika mengambil saripati itu tidak menjadikan bungan itu rusak.. Itulah gambaran orang mukmin yang baik tidak memakan makanan yang haram, tidak mengambil yang bukan haknya untuk kepentingan sendiri. Apa yang keluar darinya bukan sesuatu yang medzalimi orang, tetapi sesuatu yang membahagiakan. Apabila berada pada suatu tempat atau daerah tidak menjadi pengacau dan penyebab kericuhan. Tetapi justru kehadirannya sangat diharapkan oleh orang banyak. *Dikutip dari berbagai sumber. Oleh Dr. AI Hamzani, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal MeneladaniSEMUT dan LEBAH Judul ini diambil dari sebuah buku yang ditulis Thoriq Aziz Jayana, mahasiswa STAIN Pamekasan Semester V (lima) Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, yang diterbitkan oleh Kompas Gramedia akhir tahun 2015, buku ini setebal 186 halaman.Buku ini berisi tentang prilaku semut dan lebah yang bisa diteladani sebagaimana banyak bahasa-bahasa sindiran (amsal Jawabankita harus bersatu dan bersama selamanya seperti semut dan lebah JawabanKita harus selalu bersama dengan persatuan seperti semut dan lwbah
kehidupan semut dan lebah yang patut kita contoh adalah

Mudahmudahan, kisah kehidupan semut ini mampu diterapkan dalam kehidupan kita sebagai umat yang dimuliakan Allah s.w.t. Wallahua'lam. Kongsikan Artikel Ini Nabi Muhammad s.a.w berpesan, " sampaikanlah dariku walau satu ayat " dan " setiap kebaikan adalah sedekah.

Tahukah anda, selain individu atau masyarakat sekeliling dijadikan contoh dalam hidup, terdapat makhluk lain yang boleh kita ambil pengajaran dan teladani kehidupannya, iaitu serangga kecil bernama semut. Serangga ini juga turut disebut khusus dalam al-Quran, menerusi firman Allah dalam Surah an-Naml. Tahukah anda, an-Naml’ itu adalah kata pinjaman dari Bahasa Arab yang bermaksud semut’. Mengapa semut menjadi pilihan untuk dijadikan contoh atau inspirasi dalam hidup kita? Walaupun kecil, serangga ini memiliki keunikan tersendiri yang dicipta oleh Allah Bahkan, Nabi Sulaiman turut menghormati serangga ini seperti dalam Surah an-Naml 18-19. Berikut merupakan 10 perkara yang boleh kita pelajari daripada kehidupan semut; 1 – Bersungguh-sungguh Ketika Bekerja. Cuba perhatikan apabila semut mengerumuni gula atau membina busut. Masing-masing akan berusaha bersungguh-sungguh antara satu sama lain untuk sama-sama mencapai apa yang mereka inginkan. 2 – Berhati-Hati Dan Berwaspada. Dengan saiz fizikal yang kecil, serangga ini akan memastikan mereka berjalan atau melintasi di mana-mana persekitaran terbuka dengan berhati-hati agar tidak dipijak oleh manusia atau binatang bersaiz lebih besar daripada mereka. 3 – Mendahulukan Kepentingan Umum Daripada Peribadi. Jarang kita dapati semut berada berseorangan’. Pasti ada di sampingnya semut-semut yang lain. Lebih-lebih lagi, apabila seekor semut menemui makanan, cuba perhatikan pada awalnya hanya seekora sahaja yang berada dekat dengan makanan tersebut. Jangan terkejut apabila tidak sampai 5 minit, banyak semut mengerumuni makanan tersebut. 4 – Memiliki Keinginan Dan Tekad Yang Tinggi. Seperti manusia, semut juga punya keinginan dan tekadnya. Walaupun fizikalnya kecil, itu tidak menjadi penghalang buat serangga kecil ini mendapatkan makanan walaupun diletakkan pada aras yang tinggi. 5 -Sanggup Berkorban. Untuk mendapatkan sesuatu, serangga ini juga dilihat sanggup mengorbankan dirinya walaupun di tempat yang mempunyai risiko atau bahaya yang boleh mengancam nyawanya. Contohnya, semut-semut ini mengerumuni sampah sarap yang berdekatan dengan api. 6 – Bijak Menyelesaikan Permasalahan. Ketika Nabi Sulaiman dan rombongannya melewati kawasan tempat tinggal semut, salah seekor semut segera mengarahkan rakan-rakannya untuk masuk ke lubang tempat tinggal mereka. Tujuannya agar tidak dipijak. Hal ini seperti firman Allah yang bermaksud; “Wahai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyedari.”Surah an-Naml 18. 7 – Bekerja Dengan Teratur Dan Rapi. Salah satu sifat yang paling sinonim dengan semut adalah teratur dan rapi. Pernahkah anda melihat sekumpulan semut berjalan dengan sangat teratur dan rapi di dinding atau lantai? Menarik bukan? Begitulah cara mereka yang sangat unik berbanding mengatasi serangga yang lain. 8 – Bertanggungjawab. Semut tidak pernah meninggalkan kerja yang dilakukan begitu sahaja. Semut-semut ini pasti akan menyelesaikan pekerjaan yang dimulakan itu sehingga selesai. 9 – Pencapaian Yang Tinggi. Nabi Sulaiman tersenyum apabila mendapati semut mencapai apa yang mereka inginkan. Senyuman nabi sulaiman itu diiringi dengan doa, agar menjadi hamba yang bersyukur. 10 – Serius dan Tidak Berputus Asa. Sikap serius dan tidak berputus asa dalam melaksanakan sesuatu tugasan atau kerja menjadi faktor penting untuk kita capai hasil yang memuaskan. Begitu juga semut, jika diperhatikan mereka sentiasa serius dalam bekerja dan tidak berputus asa. Cuba ambil sebatang lidi atau apa jua benda untuk menghalang perjalanan semut, apakah yang anda perhatikan? Pasti anda akan dapati, semut tersebut mencari jalan lain untuk meneruskan perjalanannya. Begitulah antara beberapa sikap dan sifat yang boleh kita contohi melalui serangga kecil ini. Kecil bukan suatu halangan untuk kita mencapai apa yang kita inginkan dalam hidup. Besar pula bukan bermaksud kita memiliki kuasa untuk memperoleh apa yang kita hajati. Kecil atau besar, itu tidak penting. Apa yang penting adalah usaha yang berterusan tanpa jemu, sentiasa bersungguh-sungguh, di samping memiliki akhlak yang mulia. Mudah-mudahan, kisah kehidupan semut ini mampu diterapkan dalam kehidupan kita sebagai umat yang dimuliakan Allah Wallahua’lam. Kongsikan Artikel Ini Nabi Muhammad berpesan, “sampaikanlah dariku walau satu ayat” dan “setiap kebaikan adalah sedekah.” Apabila anda kongsikan artikel ini, ia juga adalah sebahagian dari dakwah dan sedekah. Insyallah lebih ramai yang akan mendapat manafaat. Marina Merupakan graduan dari UNISZA, Terengganu dalam bidang Pengajian Islam dengan hasrat menggabungkan pelbagai pengetahuan dan kemahiran yang dimiliki untuk manfaat komuniti. Menulis adalah salah satu dari minatnya dan beliau turut menghasilkan sebuah karya pertamanya yang berjudul , '' Himpunan Kisah Kaum-Kaum Binasa''. Facebook E1MDKKA. 142 93 17 206 304 382 20 313 386

kehidupan semut dan lebah yang patut kita contoh adalah